Pemerintah Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kekhawatiran publik dan memastikan keamanan saat Jepang memulai pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Pelepasan air ini telah memicu protes dari industri perikanan dan meningkatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Perdana Menteri Han Duck-soo berusaha menjamin negara bahwa para ahli dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), bidang energi nuklir, dan ahli nuklir lokal menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir jika Jepang mengikuti rencana pelepasannya. Dia menekankan pentingnya Jepang mematuhi standar ilmiah dan memberikan informasi transparan kepada komunitas internasional. Han mengumumkan bahwa para ahli Korea akan secara rutin mengunjungi kantor IAEA di lokasi Fukushima dan bahwa pihak berwenang Jepang akan berbagi informasi tentang proses pelepasan air dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Korea.
Korea Selatan juga sedang mendirikan sistem pemantauan di perairan internasional untuk memberikan jaminan tambahan. Han mengajak masyarakat untuk percaya pada pemerintah dan mengandalkan informasi ilmiah dalam mengevaluasi masalah ini.
Meskipun adanya kekhawatiran, Han mengindikasikan bahwa pemerintah tidak akan mencabut larangan impor produk perikanan dari prefektur Jepang tertentu atau produk pertanian dari daerah-daerah tertentu, dengan mengkonfirmasi bahwa pemerintah memandang pelepasan air dan pembatasan impor makanan sebagai masalah yang terpisah.
Untuk mendukung industri perikanan, pemerintah mengalokasikan dana dan melaksanakan langkah-langkah untuk menstabilkan harga eceran produk perikanan. Dana darurat untuk sektor perikanan juga akan ditingkatkan secara signifikan.
Pelepasan air radioaktif, sekitar 1,4 miliar liter selama setidaknya tiga dekade, dimulai sesuai rencana yang diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Air tersebut pada akhirnya akan mencapai perairan dekat Semenanjung Korea.
Air yang dilepaskan telah menjalani proses perlakuan untuk menghilangkan lebih dari 60 jenis radionuklida, kecuali tritium. Pemerintah bertujuan memastikan bahwa kadar tritium berada di bawah batas konsentrasi yang diatur untuk pelepasan.
Korea Selatan diinformasikan tentang rencana pelepasan air yang telah difinalisasi sebelum pengumuman resmi oleh Jepang.

